Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Di Jawa Tengah Bulan Agustus 2014 Inflasi 0,45 Persen - Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten

Saudara bisa menyampaikan pengaduan layanan kepada kami di Aduan atau mengakses Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat disini.

Layanan Statistik Terpadu dapat diakses disini.

Sebagai upaya kami dalam meningkatkan kualitas data dan pelayanan BPS Kabupaten Klaten, mohon kesediaan Saudara untuk mengisi Survei Kebutuhan Data Tahun 2025 disini.

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Di Jawa Tengah Bulan Agustus 2014 Inflasi 0,45 Persen

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Di Jawa Tengah Bulan Agustus 2014 Inflasi 0,45 Persen Unduh Berita Resmi Statistik
Tanggal Rilis : 1 September 2014
Ukuran File : 0.17 MB

Abstraksi

  • Bulan Agustus 2014 di Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,59 lebih rendah dibandingkan pada bulan Juli 2014 yang mengalami inflasi sebesar 0,72 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,07. Dari enam kota SBH, semuanya mengalami inflasi. Kota SBH yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Kudus sebesar 0,58 persen dengan IHK sebesar 119,12 diikuti oleh Kota Tegal sebesar 0,57 persen dengan IHK 110,44; Kota Cilacap sebesar 0,52 persen dengan IHK sebesar 116,99; Kota Surakarta sebesar 0,46 persen dengan IHK sebesar 111,94; Kota Purwokerto sebesar 0,43 persen dengan IHK 113,30 dan terendah adalah Kota Semarang sebesar 0,41 persen dengan IHK sebesar 113,31. 
  • Inflasi terjadi terutama disebabkan karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 1,85 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,70 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,34 persen; kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,26 persen ; kelompok kesehatan sebesar 0,17 persen; kelompok sandang sebesar 0,05 persen; dan kelompok bahan makanan sebesar 0,02 persen. 
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah tarip listrik, biaya akademi/perguruan tinggi, biaya sekolah dasar, biaya sekolah menengah pertama dan pasir. 
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah bawang merah, telur ayam ras, bawang putih, tomat sayur dan batu bata/bata tela. 
  • Dari enam ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Serang sebesar 1,16 persen diikuti Surabaya sebesar 0,50 persen; DKI sebesar 0,49 persen; Bandung dan Semarang masing-masing sebesar 0,41 persen dan terendah terjadi di Yogyakarta sebesar 0,09 persen. 
  • Dari 82 kota IHK nasional, 66 kota mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi. Lima kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Tanjung Pandan sebesar 1,98 persen; Sorong 1,92 persen; Padang 1,83 persen; Manokwari 1,82 persen dan Tual 1,76 persen. Sedangkan lima kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Ternate sebesar 1,02 persen diikuti Kupang sebesar 0,87 persen; Gorontalo sebesar 0,52 persen; Palangkaraya dan Palopo masing-masing sebesar 0,36 persen. 
  • Laju inflasi tahun kalender Agustus 2014 sebesar 3,65 persen dan laju inflasi “year on year” ( Agustus 2014 terhadap Agustus 2013 ) sebesar 4,36 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten(Statistics of Klaten Regency)Jl. Merapi No. 6 Klaten 57423

Telp (62-272) 321689

Mailbox : bps3310@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik