Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2014 - Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten

Saudara bisa menyampaikan pengaduan layanan kepada kami di Aduan atau mengakses Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat disini.

Layanan Statistik Terpadu dapat diakses disini.

Sebagai upaya kami dalam meningkatkan kualitas data dan pelayanan BPS Kabupaten Klaten, mohon kesediaan Saudara untuk mengisi Survei Kebutuhan Data Tahun 2025 disini.

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2014

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2014 Unduh Berita Resmi Statistik
Tanggal Rilis : 1 Oktober 2014
Ukuran File : 0.56 MB

Abstraksi

  • Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah bulan September 2014 mengalami kenaikan 0,74 persen, yaitu dari posisi 100,41 menjadi 101,15. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih tinggi dari pada perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami kenaikan 1,25 persen, dari posisi 112,49 pada bulan Agustus 2014 menjadi 113,90 pada bulan September 2014. Sementara Ib mengalami kenaikan 0,51 persen, dari posisi 112,03 menjadi 112,60. 
  • Dari 5 (lima) sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, semua sub sektor mengalami kenaikan indeks yaitu : sub sektor Tanaman Bahan Makanan naik 0,57 persen, sub sektor Hortikultura naik 0,88 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 0,46 persen, sub sektor Peternakan naik 1,05 persen dan sub sektor Perikanan naik 0,004 persen. 
  • Secara umum, Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan indeks sebesar 1,25 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kenaikan It dipengaruhi oleh kenaikan It pada semua sub sektor, yaitu : sub sektor Tanaman Pangan naik sebesar 1,12 persen, sub sektor Hortikultura naik sebesar 1,41 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,04 persen, sub sektor Peternakan naik 1,48 persen dan sub sektor Perikanan naik 0,40 persen. 
  • Indeks harga yang dibayar petani pada bulan September 2014 mengalami kenaikan 0,51 persen bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2014. Kenaikan itu dipengaruhi oleh kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,62 persen dan kenaikan Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,32 persen. 
  • Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 0,93 persen atau dari posisi 103,59 menjadi 104,55 dibanding NTUP bulan sebelumnya. 
  • Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan atau terjadi inflasi pedesaan sebesar 0,62 persen. Inflasi terjadi disebabkan naiknya indeks harga di 6 (enam) kelompok, meliputi : kelompok Bahan Makanan sebesar 0,95 persen, kelompok Makanan Jadi sebesar 0,55 persen, kelompok Perumahan naik 0,64 persen, kelompok Sandang naik 0,04 persen, kelompok Kesehatan naik 0,35 persen dan kelompok Transportasi dan Komunikasi naik sebesar 0,17 persen. Sedangkan kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga turun sebesar 0,20 persen. 
  • Dari 33 provinsi (termasuk DKI Jakarta) yang dilaporkan, perubahan NTP September 2014 terhadap NTP Agustus 2014 ternyata sangat beragam. Kenaikan indeks NTP terjadi di 17 provinsi, sedangkan 16 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi NTT yaitu sebesar 1,37 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu sebesar 1,04 persen
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten(Statistics of Klaten Regency)Jl. Merapi No. 6 Klaten 57423

Telp (62-272) 321689

Mailbox : bps3310@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik